Lama tak berjumpa denganmu jingga, di penghujung hari yang kian menggelap di barat..
Tiap detik yang terlewat begitu saja, tanpa terasa...
Mungkin hampir setahun, atau lebih, akupun lupa..
Bolehkan aku ceritakan satu hal padamu jingga,,
Tentang sebuah warna yang buatku mampu berpaling darimu?
Meng-indah-kan hariku dengan pendar kemilaunya,
Disela dedaunan yang terpantul mentari pagi ini,
Seperti itulah dia...
Marahkah kau jingga?
Jika kugantikan engkau dengannya, ah kuralat saja,
Marahkah engkau jingga?
Jika kusandingkan engkau dengannya?
Lalu angin bisikanku tentang gunung-gunung yang jatuh cinta padanya,
Tentang awan yang mengharu dipelukanya...
Tentang danau yang mencintanya dengan sepenuh hati,
ah jingga, terlalu lama bila kuceritakan, mungkin engkau pun akan bosan...
Biar sepenggal saja kukisahkan...
Masihkah kau mendengarkanku jingga?
inginku menaburi jinggamu dengan vermilionku,
Berlarian di barat laut, bergulung-gulung mempesona mata,
itu dulu, dan tak akan mungkin kembali lagi...
Maaf jingga...
Sepertinya memang harus seperti ini,
Saat aku berusaha indahkanmu dengan caraku, dan kau hanya berdiam,
Ini sudah selesai, memang, dan aku mengetahui.
lalu?
Aku jatuh cinta lagi jingga,
Mungkin kepada orang yang salah, tapi berharap itu benar bagiku...
Jingga, waktuku tak banyak lagi, bolehkah ku berpamit diri...