Puisiku....
Maafku untuk semua kata maaf yang tak bisa kuucap sayang...
Kamu seperti rangkaian warna yang selalu indahkan hariku dengan semburatnya,
Kamu seperti rangkaian warna yang selalu indahkan hariku dengan semburatnya,
Seperti hitam yang memberiku kenyamanan disetiapku dekatmu, atau merah yang beriku semangat Berapi-api saat aku menyerah terjatuh, mungkin juga biru yang menenangkanku dalam setiap sedih yang kurasa, lalu kuning yang berikan keceriaan dalam langkah yang kutempuh, juga abu-abu yang beriku damai setiapkali aku dalam dekapanmu, mungkin juga jingga yang mengguratkan bahagia dalam cerita-cerita yang terurai dari bibirku, lalu kamu mengikatnya dengan diam, hanya diam...
Tapi hanya ada satu warna yang kuberikan untukmu, Emerald Green...
Untuk satu hati yang ingin kamu perjuangkan saat ini, aku.
Terimakasih...
Untuk satu hati yang ingin kamu perjuangkan saat ini, aku.
Terimakasih...
Aku tak bisa tuliskan kata lebih banyak tentangmu, tapi mungkin aku bisa berikan goresan ceritaku yang terbingkai dengan indah dalam tembok kamarku, tentang pertemuan kita, tentang harapanku, harapanmu, tentang mimpiku, mimpimu,
Tentang indah pelangi yang kamu lihat saat mentari terbias rintik hujan disiang hari, atau indah senja yang tak mau terlewatkan begitu saja ketika koak burung gagak menyerukan penjemputan malam. semuanya aku simpan rapat-rapat dalam setiap warna yang tergores dalam diam.
Aku cukup mengerti keadaanmu yang membuatku lebih baik sekarang ini. tentang dewasamu yang diamkan manjaku...
Seperti cerita tadi sore, ah, malam terlalu cepat membungkus senja, sampai aku terlambat sedetik tuk sekedar melihat jinggamu sore ini,
Seperti cerita tadi sore, ah, malam terlalu cepat membungkus senja, sampai aku terlambat sedetik tuk sekedar melihat jinggamu sore ini,
Lalu kau datang membawa setoples air dan menyiramkannya ke tanah,,, sambil berkata "biarkan semuanya kosong, hingga hanya ada aku dan kamu saja...." lalu hanya ada sebuah pelukan diantara kita...
Mungkin kemarin lusa ketika kamu membawaku berlarian menembus ilalang dibawah birunya langit, diarak cericit burung gereja yang sibuk berebut makan, menyibak bunga-bunga dandelion sampai beterbangan keudara... mengamati anai-anai yang berlarian di genggaman air kolam yang hijau.. sampai kita berteriak kegirangan saat kita tak sengaja melihat pelangi di utara... ah indah...
Tak pernah ada kata cinta, pun romansa seperti muda-mudi yang sedang dibuai asmara, hanya kamu, aku, dan warnaku...mungkin jingga, mungkin hijau, mungkin kelabu,...
Aku bilang Emerald Green...