This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 28 Oktober 2012

Kamu Dan Senja

Taukah kawan kalau dunia ini berputar..
Laksana putaran jingga yang semakin berpendar di barat...
Hanya bisa tersenyum memandangi tiap jejak langkah yang tertinggal kemarin
Memandang tiap penggal kenangan yang kuikat dengan senyuman...'

Ah...
Kali ini putarannya menyeruak pelangiku...
Spektrumku tak memutih akhirnya,
Semoreng kelabu pun hijau mengintip disana-sini...
Kenapa waktu lupa setiap detiknya tuhan?

Kadang ingin kurobek tiap jeda cerita yang terpisah dengan nama kemarin...
Sepertinya terlihat lebih indah daripada hari ini,
atau mungkin sekedar perasaanku saja,

Hari ini aku diredam dinginnya hujan yang deras mengguyur..
Melantakan sudut cerita yang susah payah kubangun hari ini...
Tuhaaaaaaaaaan, aku berteriak...

Inginku satu saja, tak lagi...
Biar i tak menyesal, biar i tak menyesal...
Lalu kamu datang menawarkan sayap rapuh...
Kubilang rapuh, karena tak lekat dipunggungku...
Mungkin salahku tak bisa pedulikan waktu,
Hingga detiknya marah dan merenggut sisa2 ceritaku denganmu...

Sayang, jangan cepat berlalu..
Sedihku karena tak melihat senja hari ini,
Cukup, tak ingin kehilanganmu tuk kesekian kalinya...
I mengalah, mungkin ini yang ingin kamu berikan untukku...

Cinta yang terlalu sempurna, hingga tanganku memerah menahan sakit...
Tak sanggup menggenggamnya, dengan tangan kotorku ini...
Maaf...
Senjamu terlalu indah,,,
Walau tanpa vermilionku...

Senin, 30 Juli 2012

Emerald Green Part 1

Puisiku....
Maafku untuk semua kata maaf yang tak bisa kuucap sayang...
Kamu seperti rangkaian warna yang selalu indahkan hariku dengan semburatnya,
Seperti hitam yang memberiku kenyamanan disetiapku dekatmu, atau merah yang beriku semangat Berapi-api saat aku menyerah terjatuh, mungkin juga biru yang menenangkanku dalam setiap sedih yang kurasa, lalu kuning yang berikan keceriaan dalam langkah yang kutempuh, juga abu-abu yang beriku damai setiapkali aku dalam dekapanmu, mungkin juga jingga yang mengguratkan bahagia dalam cerita-cerita yang terurai dari bibirku, lalu kamu mengikatnya dengan diam, hanya diam...
Tapi hanya ada satu warna yang kuberikan untukmu, Emerald Green...
Untuk satu hati yang ingin kamu perjuangkan saat ini, aku.
Terimakasih...
Aku tak bisa tuliskan kata lebih banyak tentangmu, tapi mungkin aku bisa berikan goresan ceritaku yang terbingkai dengan indah dalam tembok kamarku, tentang pertemuan kita, tentang harapanku, harapanmu, tentang mimpiku, mimpimu,
Tentang indah pelangi yang kamu lihat saat mentari terbias rintik hujan disiang hari, atau indah senja yang tak mau terlewatkan begitu saja ketika koak burung gagak menyerukan penjemputan malam. semuanya aku simpan rapat-rapat dalam setiap warna yang tergores dalam diam.
Aku cukup mengerti keadaanmu yang membuatku lebih baik sekarang ini. tentang dewasamu yang diamkan manjaku...
Seperti cerita tadi sore, ah, malam terlalu cepat membungkus senja, sampai aku terlambat sedetik tuk sekedar  melihat jinggamu sore ini,
Lalu kau datang membawa setoples air dan menyiramkannya ke tanah,,, sambil berkata "biarkan semuanya kosong, hingga hanya ada aku dan kamu saja...." lalu hanya ada sebuah pelukan diantara kita...
Mungkin kemarin lusa ketika kamu membawaku berlarian menembus ilalang dibawah birunya langit, diarak cericit burung gereja yang sibuk berebut makan, menyibak bunga-bunga dandelion sampai beterbangan keudara...  mengamati anai-anai yang berlarian di genggaman air kolam yang hijau..  sampai kita berteriak kegirangan saat kita tak sengaja melihat pelangi di utara... ah indah...

Tak pernah ada kata cinta, pun romansa seperti muda-mudi yang sedang dibuai asmara, hanya kamu, aku, dan warnaku...mungkin jingga, mungkin hijau, mungkin kelabu,...
Aku bilang Emerald Green...